RECENT COMMENTS

Friday, October 5, 2018

. BUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK DENGAN SISTEM SUBSTRAT(WICK SYSTEM), HIDROPONIK YANG MURAH DAN MENGHASILKAN TANAMAN YANG BERKAULITAS,


Hidroponik substrat adalah metode hidroponik yang menggunakan media selain tanah yang dapat menahan nutrisi dan air serta menyediakan oksigen untuk mendukung tanaman sebagaimana fungsi tanah. Macam-macam media yang sering digunakan adalah pasir, arang sekam, pakis cacah, cocopeat dan kerikil. Salah satu sistem yang terdapat dalam budidaya hidroponik substrat adalah sistem sumbu (wick system).Sistem sumbu (wick system) merupakan sistem yang paling sederhana dalam budidaya hidroponik. Sumbu sebagai perantara penyalur larutan makanan tanaman dalam media tanam. Sistem sumbu bersifat pasif, karena tidak ada bagian-bagian yang bergerak. Sumbu yang digunakan harus memiliki daya kapilaritas tinggi dan tidak cepat lapuk sehingga dapat berfungsi untuk menyerap larutan nutrisi. Pada budidaya hidroponik hal yang perlu diperhatikan adalah larutan nutrisi. Larutan nutrisi merupakan sumber pasokan nutrisi bagi tanaman untuk mendapatkan makanan dalam budidaya hidroponik. Setiap sayuran memiliki kepekatan larutan nutrisi yang berbeda-beda untuk pertumbuhan agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Nutrisi terdiri dari unsur hara makro dan mikro yang merupakan unsur hara yang mutlak diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Kelengkapan unsur hara yang terkandung pada larutan nutrisi serta jumlah yang sesuai ditentukan oleh kepekatan larutan yang dibutuhkan untuk tanaman. Larutan nutrisi yang terlalu pekat atau encer mengakibatkan kematian sel sehingga daun menjadi kecoklatan dan mengering hangus.

Selain larutan nutrisi, faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu media tanam. Fungsi dari media tanam ini sebagai tempat tumbuh dan tempat penyimpanan unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Media tanam untuk hidroponik harus memenuhi persyaratan media tanam yang baik bagi tanaman. Jenis media tanam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media yang baik membuat unsur hara tetap tersedia, kelembaban terjamin serta drainase lancar. Media tanam yang digunakan tidak boleh mengandung racun (toksik). Media tanam yang biasa digunakan dalam budidaya hidroponik subtrat antara lain pasir, kerikil, pecahan batu bata, arang sekam, cocopeat, spons, dan sebagainya.
Keunggulan dari menggunakan sistem wick adalah sebagai berikut :
  1. Tanaman atau sayuran mendapatkan suplai air dan nutrisi secara terus menerus.
  2. Biaya alat yang relatif murah dan mudah dapat didapat.
  3. Perawatan tanaman mudah karena tidak perlu sering-sering menyiram sayuran atau  tanaman,  cukup4/5 hari memberi atau menambah air dengan nutrisi baru.

Tidak perlu ada sistem regulasi air dengan pompa air yang menggunakan listrik.
  1. Kekurangan dari menggunakan sistem wick adalah sebagai berikut :
  2. Air dan nutrisi yang diberikan tidak akan dapat kembali lagi sehingga lebih boros air.
  3. Banyaknya volume air yang digunakan, akan susah untuk mengatur  kebutuhan air yangdibutuhakan tanaman/sayuran atau kebutuhan air maximal dari tanaman.


Alat dan Bahan
            Alat dan bahan yang digunakan adalah Cocopeat, Arang sekam, bibit pakcoy, bibit selada hijau, nutrisi, botol aqua 1,5 liter, kain flanel, dan curter steril.

Cara Kerja
A.    Cara kerja pembuatan pot ;
1.    Siapkan semua bahan dan alat yang digunakan.
2.    Potong botol aqua menjadi dua bagian yang sama besar.
3.    Lubangi bagian atas tutup botol dengan ukuran 1,5 cm.
4.    Potong kain flanel dengan panjang 20 cm lebar 1,5 cm.
5.    Masukkan kain flanel ke dalam lubang yang sudah dibuat.
6.    Tempatkan botol atas yang sudah dipotong dengan posisi terbalik.

B.     Cara kerja penyiapan media pot ;
1.    Siapkan media padat dengan formulasi perbandingan sebagai berikut :
Perlakuan
Perbandingan Komposisi Media
Arang sekam
Cocopeat
Arang sekam : Cocopeat
1
1
0
0
2
0
1
0
3
0
0
1 : 1
2.    Masukkan media tersebut ke dalam pot yang sudah dibuat .
3.    Siapkan bibit yang baik untuk ditanam sesuai dengan jenis tanaman yang telah ditentukan.
4.    Tanam bibit sesuai dengan jenis yang sudah ditentukan.
5.    Masukkan nutrisi yang telah dibuat kedalam pot bagian bawah penampung nutrisi secukupnya.
6.    Lakukan pemeliharaan dan perawatan serta menambah nutrisi setiap 5-7 hari.
BAGAIMANA TEMAN TEMAN, SEMOGA ILMUNYA BERMANFAAT

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment