Kastrasi merupakan teknik untuk merangsang pertumbuhan vegetatif dan mencegah infeksi hama dengan pembungaan bunga dan buah pasir . kegiatan kastrasi biasanya dilakukan ketiak tanaman mulai berbunga pertama kalinya dampai tanaman berumur 6 bulan sebelum panen. biasanaya interval untuk melakukan kastrasi adalah satu bulan sekali. selasin itu kastrasi bertujuan untuk mencegah terjadinya penyerbukan sendiri.
Hibridisasi atau persilangan bertujuan untuk mengabungkan sifat-sifat baik dari kedua induknya, sehingga sifat-sifat baik tersebut dimiliki keturunananya. hibridisasi dilakukan karena keragaman genetik yang tinggi pada keturunannnya, karena keragaman yang tinggi inilah tujuan pemuliaan tanaman akan memilih tanaman yang mempunyai sifat-sifat sesuai dengan yang diinginkan.
sebelum melakukan kastrasi sebaiknya para pembaca memahami struktur bunga
langkah awal yang dilakukan dalam proses kastrasi dan hibridisasi adalah penyiapaan bahan
Bahan dan Alat
Bahan
1.
Tanaman
padi, jagung, kapas, terong, cabe dan tomat yang sedang berbunga.
Alat
1.
Pinset
dan forsep hibridasi.
2.
Lup
3.
Kantong
kertas
4.
Kertas
label
5.
Penanda
6.
Pollen
bag
7.
Kuas
pengumpul tepungsari
8.
Gunting
Cara Kerja
I.
PADI
1. Memilih
tanaman yang sehat yang bisa mewakili varietas atau lini yang digunakan,
kemudian memilih malai yang akan diserbuki atau disilangkan.
2. Melakukan
penyerbukan sendiri dengan membungkus seluruh malai dengan kantong kertas,
kemudian memberi label yang memuat informasi nama varietas, tanggal pelabelan
dan identitas praktikan.
3.
Memotong
daun bendera untuk mempermudah persilangan.
4. Memilih
malai atau bunga yang cukup masak untuk disilangkan yaitu pada saat tinggi
kepala sari berukuran kira-kira setengah panjang bunga (lemma/palea). Membuang
bunga yang telah mekar (di bagian ujung malai) dan yang akan mekar (di bagian
pangkal malai, biasanya berwarna kuning pucat sampai putih).
5. Mengusahakan
untuk menggunakan parental jantan yang mempunyai sifat domain sehingga dapat
segera diketahui hibrida-hibrida yang benar pada fase bibit tanaman F1.
6.
Melakukan
kastrasi dengan clipping dan sucking method pada sore hari, kemudian membungkus
malai dengan kertas berlilin (glassine
bag). Keesokan harinya pada saat pembungaan, memilih malai yang akan
digunakan tepungsarinya (pejantan). Memotong seluruh malai kemudian memasukkan
pangkal malainya ke dalam botol yang berisi dan meletakkan pada tempat yang
langsung terkena sinar matahari agar bunganya mekar serentak. Membuka kantong
bunga yang sudah dikastrasi dan menggoyang-goyangkan malai parental jantan
(yang bunganya sudah mebuka) di atas bunga-bunga yang sudah dikastrasi.
7. Menutup
kembali kantong dan mengikat serta diberi label persilangan, meliputi informasi
tentang nama tetua betina, nama tetua jantan, tanggal kastrasi, tanggal
persilangan
II.
JAGUNG
1.
Memilih
tanaman yang akan diserbuki sendiri dan menyiramkan.
2. Menutup
tongkol dengan kantong dari kertas putih (glassine
bag) sebelum rambut keluar dari ujung tongkol.
3. Membungkus
bunga jantan (tassel) dengan kantong
yang kuat (tassel bag) setelah semua rambut-rambut muncul untuk mengumpulkan
tepungsari. Untuk persilangan menggunakan tepungsari dari tanaman lain.
4. Keesokan
harinya, mengambil kantong yang telah berisi tepungsari dengan hati-hati dan
menggunakannya untuk menyerbuki tongkol yang sudah siap menerima tepungsari (reseptif).
5. Memotong
rambut dengan gunting apabila terlalu panjang agar rata, kemudian menaburkan
tepungsari di atas permukaan potongan rambut tersebut.
6. Menutup
kembali kantong pada tongkol yang sudah diserbuki, memberi klip dan label
persilangan yang dibuat.
7.
Pada
waktu melakukan persilangan tangan supaya bersih dari tepungsari tanaman lain,
agar tidak terjadi penyerbukan oleh tepungsari asingyang tidak dikehendaki.
III.
TOMAT
- Memilih bunga yanga akan mekar
pada hari berikutnya.
- Membuang semua benangsari
mengguanakan pinset, pengambilan benang sari harus hati-hati agar tidak
merusak putik.
- Membungkus bunga yang telah
dikastrasi dengan kantong kertas.
- Mengumpulkan kepala sari dari
tanaman lain, menusuk dengan jarum agar kepala sari mengumpulkan
tepungsarinya kemudian menaburkannya (meletakkannya) di atas kepala putik
yang telah masak (ditandai oleh kemilau bila kena cahaya matahari).
- Membungkus kembali bunga yang
telah diserbuki dan memberi label persilangan.
IV.
TANAMAN BERBUNGA KUPU-KUPU (Family
Leguminose)
- Memilih karangan bunga yang
sehat, membuang semua bunga yang terlalu tua (telah terserbuki) dan yang
terlalu tua.
- Memegang bunga yang akan
dikastrasi dengan ibu jari dan jari telunjuk dengan tunas menghadap ke
muka. Menyobek bagian tepi bendera, menurunkan salah satu sayap dan salah
satu sisi benderanya. Mengeluarkan tunas dan menyayat sebagian dari bagian
yang tampak, menekan ke bawah salah satu sisinya dengan ibu jari, sehingga
sepuluh benang sarinya (9+1) tampak dan membuangnya dengan hati-hati
menggunakan puinset.
- Mengembalikan daun-daun bunga
pada posisi semula, kalau perlu melindungi dari tehnik matahari potongan
daun.
- Membungkus karangan bunga yang
telah dikastrasi dengan kertas.
- Melakukan hibridisasi pada dini
hari berikutnya, membuang bendera dan sayap mahkota, dari tanaman tetua
jantan. Mengambil tunasnya yang berisi putik/benang sari. Menggunakan
tangkai putik sebagai kuas untuk memindah tepungsari yang mulai yang sudah
diserbuki.
- Membungkus bunga yang sudah
diserbuki.
- Memberi label yang memuat informasi tentang: nama persilangan, nama tetua jantan dan tetua betina, tanggal kastrasi dan hibridisasi
0 comments:
Post a Comment