RECENT COMMENTS

Wednesday, October 10, 2018

TUTORIAL TEKNIK PEMULIAAN TANAMAN MELALUI KASTRASI DAN HIBRIDISASI PADA TANAMAN PADI, JAGUNG,TOMAT DAN TANAMAN BEBUNGA KUPU-KUPU

Kastrasi merupakan teknik untuk merangsang pertumbuhan vegetatif dan mencegah infeksi hama dengan pembungaan bunga dan buah pasir . kegiatan kastrasi biasanya dilakukan ketiak tanaman mulai berbunga pertama kalinya dampai tanaman berumur 6 bulan sebelum panen. biasanaya interval untuk melakukan kastrasi adalah satu bulan sekali. selasin itu kastrasi bertujuan untuk mencegah terjadinya penyerbukan sendiri.
Hibridisasi atau persilangan bertujuan untuk mengabungkan sifat-sifat baik dari kedua induknya, sehingga sifat-sifat baik tersebut dimiliki keturunananya. hibridisasi dilakukan karena keragaman genetik yang tinggi pada keturunannnya, karena keragaman yang tinggi inilah tujuan pemuliaan tanaman akan memilih tanaman yang mempunyai sifat-sifat sesuai dengan yang diinginkan.

sebelum melakukan kastrasi sebaiknya para pembaca memahami struktur bunga

langkah awal yang dilakukan dalam proses kastrasi dan hibridisasi adalah penyiapaan bahan 
Bahan dan Alat
Bahan
1.        Tanaman padi, jagung, kapas, terong, cabe dan tomat yang sedang berbunga.

Alat
1.        Pinset dan forsep hibridasi.
2.        Lup
3.        Kantong kertas
4.        Kertas label
5.        Penanda
6.        Pollen bag
7.        Kuas pengumpul tepungsari
8.        Gunting

Cara Kerja
I.         PADI
1.    Memilih tanaman yang sehat yang bisa mewakili varietas atau lini yang digunakan, kemudian memilih malai yang akan diserbuki atau disilangkan.
2.   Melakukan penyerbukan sendiri dengan membungkus seluruh malai dengan kantong kertas, kemudian memberi label yang memuat informasi nama varietas, tanggal pelabelan dan identitas praktikan.
3.        Memotong daun bendera untuk mempermudah persilangan.
4.       Memilih malai atau bunga yang cukup masak untuk disilangkan yaitu pada saat tinggi kepala sari berukuran kira-kira setengah panjang bunga (lemma/palea). Membuang bunga yang telah mekar (di bagian ujung malai) dan yang akan mekar (di bagian pangkal malai, biasanya berwarna kuning pucat sampai putih).
5.     Mengusahakan untuk menggunakan parental jantan yang mempunyai sifat domain sehingga dapat segera diketahui hibrida-hibrida yang benar pada fase bibit tanaman F1.
6.        Melakukan kastrasi dengan clipping dan sucking method pada sore hari, kemudian membungkus malai dengan kertas berlilin (glassine bag). Keesokan harinya pada saat pembungaan, memilih malai yang akan digunakan tepungsarinya (pejantan). Memotong seluruh malai kemudian memasukkan pangkal malainya ke dalam botol yang berisi dan meletakkan pada tempat yang langsung terkena sinar matahari agar bunganya mekar serentak. Membuka kantong bunga yang sudah dikastrasi dan menggoyang-goyangkan malai parental jantan (yang bunganya sudah mebuka) di atas bunga-bunga yang sudah dikastrasi.
7.      Menutup kembali kantong dan mengikat serta diberi label persilangan, meliputi informasi tentang nama tetua betina, nama tetua jantan, tanggal kastrasi, tanggal persilangan 
II.      JAGUNG
1.        Memilih tanaman yang akan diserbuki sendiri dan menyiramkan.
2.    Menutup tongkol dengan kantong dari kertas putih (glassine bag) sebelum rambut keluar dari ujung tongkol.
3.      Membungkus bunga jantan (tassel) dengan kantong yang kuat (tassel bag) setelah semua rambut-rambut muncul untuk mengumpulkan tepungsari. Untuk persilangan menggunakan tepungsari dari tanaman lain.
4.  Keesokan harinya, mengambil kantong yang telah berisi tepungsari dengan hati-hati dan menggunakannya untuk menyerbuki tongkol yang sudah siap menerima tepungsari (reseptif).
5.  Memotong rambut dengan gunting apabila terlalu panjang agar rata, kemudian menaburkan tepungsari di atas permukaan potongan rambut tersebut.
6.    Menutup kembali kantong pada tongkol yang sudah diserbuki, memberi klip dan label persilangan yang dibuat.
7.        Pada waktu melakukan persilangan tangan supaya bersih dari tepungsari tanaman lain, agar tidak terjadi penyerbukan oleh tepungsari asingyang tidak dikehendaki.
III.   TOMAT
  1. Memilih bunga yanga akan mekar pada hari berikutnya.
  2. Membuang semua benangsari mengguanakan pinset, pengambilan benang sari harus hati-hati agar tidak merusak putik.
  3. Membungkus bunga yang telah dikastrasi dengan kantong kertas.
  4. Mengumpulkan kepala sari dari tanaman lain, menusuk dengan jarum agar kepala sari mengumpulkan tepungsarinya kemudian menaburkannya (meletakkannya) di atas kepala putik yang telah masak (ditandai oleh kemilau bila kena cahaya matahari).
  5. Membungkus kembali bunga yang telah diserbuki dan memberi label persilangan.
IV.      TANAMAN BERBUNGA KUPU-KUPU (Family Leguminose)
  1. Memilih karangan bunga yang sehat, membuang semua bunga yang terlalu tua (telah terserbuki) dan yang terlalu tua.
  2. Memegang bunga yang akan dikastrasi dengan ibu jari dan jari telunjuk dengan tunas menghadap ke muka. Menyobek bagian tepi bendera, menurunkan salah satu sayap dan salah satu sisi benderanya. Mengeluarkan tunas dan menyayat sebagian dari bagian yang tampak, menekan ke bawah salah satu sisinya dengan ibu jari, sehingga sepuluh benang sarinya (9+1) tampak dan membuangnya dengan hati-hati menggunakan puinset.
  3. Mengembalikan daun-daun bunga pada posisi semula, kalau perlu melindungi dari tehnik matahari potongan daun.
  4. Membungkus karangan bunga yang telah dikastrasi dengan kertas.
  5. Melakukan hibridisasi pada dini hari berikutnya, membuang bendera dan sayap mahkota, dari tanaman tetua jantan. Mengambil tunasnya yang berisi putik/benang sari. Menggunakan tangkai putik sebagai kuas untuk memindah tepungsari yang mulai yang sudah diserbuki.
  6. Membungkus bunga yang sudah diserbuki.
  7. Memberi label yang memuat informasi tentang: nama persilangan, nama tetua jantan dan tetua betina, tanggal kastrasi dan hibridisasi
SEMOGA ILMUNYA BERMANFAAT YAAA. JANGAN LUPA SHARE KE TEMAN-TEMAN........................


0 comments:

Post a Comment